Rusia Murka: Israel dan Barat Gunakan 'Logika Sesat' Pembelaan Diri untuk Serang Iran
Utusan Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengkritik logika sesat Israel yang menyebut serangan ke Iran sebagai pembelaan diri.
Polyansky menyebut Israel melanggar piagam perdamaian PBB dan perlakuannya tidak sama ketika negara lain melakukan hal serupa.
Polyansky juga menuduh politisi Barat yang mengklaim serangan Israel terhadap Iran adalah “pembelaan diri” sebagai “logika yang menyimpang.”
"Tentu saja, setiap negara berhak membela diri. Namun dalam kasus ini, Israel melancarkan agresi – serangan terhadap Iran – yang sepenuhnya melanggar Piagam PBB dan hukum internasional... Saya tidak dapat membayangkan bagaimana hal itu dapat dibingkai sebagai pembelaan diri yang sah," katanya.
Moskow mendukung posisi Iran. Serangan ini tidak dapat diterima sama sekali tidak dan tidak seorang pun diizinkan bertindak seperti yang dilakukan Israel.
"Serangan terhadap Iran adalah provokasi yang sangat berbahaya terhadap hukum internasional, terhadap segala hal yang benar-benar menjaga dunia kita tetap bersatu, dan dapat memicu konsekuensi yang sangat-l serius secara regional dan internasional," demikian Polyansky memperingatkan.
Polyandry menilai tujuan serangan Israel ke Iran adalah merusak perundingan nuklir AS-Iran yang dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu 15 Juni 2025.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan diplomasi AS tidak berarti apa-apa akibat serangan Israel ke Iran. Baghaei menilai serangan Israel ke Iran diizinkan oleh Washington.
Moskow ingin perundingan antara AS dan Iran terus berlanjut karena membahas penyelesaian kontroversi seputar program nuklir Iran.
"Kami, tentu saja, mendukung cara diplomasi dan pengendalian diri," tegas Polyansky
0 Response to "Rusia Murka: Israel dan Barat Gunakan 'Logika Sesat' Pembelaan Diri untuk Serang Iran"
Posting Komentar